Illiza: Smart City Harus Dimulai dengan Membangun Kualitas Manusia
Banda Aceh – Penerapan konsep smart city harus dimulai dengan membangun kualitas manusia, terutama melalui aspek pendidikan. Jika masyarakat sudah melek teknologi –mindset-nya sudah digital, lalu didukung dengan pengembangan program yang lebih komprehensif mulai dari bidang infrastruktur, pelayanan, hingga lingkungan, maka hal tersebut akan membawa Banda Aceh menjadi sebuah “kota cerdas” (smart city).
Demikian disampaikan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal usai menyampaikan presentasinya pada Forum Diskusi Implementasi “Smart City” Kota Banda Aceh Menuju Model Kota Madani di aula kantor PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Wilayah Aceh, Kamis (20/10/2016).
“Pewujudan smart city dimulai dari smart people dan juga smart government. Ingat, orang yang cerdas kata Rasulullah, yakni orang yang ingat mati dan mempersiapkan kematiannya. Jangan malah ICT membuat kita susah di hadapan Allah kelak, justru agar bagaimana dapat membantu kita bertemu Allah dengan khusnul khotimah. Untuk itulah kita mengusung konsep Banda Aceh Islamic Smart City.”
Terkait dengan capaian yang diharapkan, yakni terciptanya masyarakat yang terbuka dan terus berusaha memperbaiki kualitas diri baik perilaku hidup, mindset, maupun budaya, sehingga menjadi lebih baik. “Bagaimana kita bisa melayani, berkontribusi, dan bermanfaat. Harapan kita tentu terciptanya masyarakat Banda Aceh yang terbuka namun tidak kebablasan,” kata Illiza.
Saat ini, lanjut Illiza, Pemko Banda Aceh telah melahirkan ratusan aplikasi berbasis ICT untuk mendukung konsep islamic smart city. Meskipun begitu, ia tak menampik jika masih terdapat sejumlah kendala terutama menyangkut integrasi keseluruhan aplikasi tersebut dalam suatu sistem yang terpadu.
“Aplikasi yang sudah kita punya belum terintegrasi dalam satu portal data. Hal ini sekarang yang sedang kita kembangan dan tentu tentu kami mengharapkan dukungan dari Telkom maupun pihak lainnya. Soal infrastruktur, Telkom sudah membantu lewat pemasangan fiber optic dan jaringan 4G-nya serta sejumlah free hot spot.”
“Jadi mengenai akses internet di Kota Banda Aceh sudah tidak menjadi halangan. Tinggal bagaimana teknologi yang ada ini kita optimalkan untuk mendongkrak sektor-sektor lainnya seperti transportasi, pariwisata, dan perekonomian masyarakat. Ini yang akan terus kita perjuangkan agar taraf taraf kehidupan masyarakat kita semakin baik,” pungkas Illiza
Sebelumnya di tempat yang sama, General Manager PT Telkom Wilayah Aceh Subhan kembali menegaskan komitmen pihaknya untuk membangun Banda Aceh jauh lebih baik dari pada masa sebelum gempa bumi/tsunami 2004. “Denga visi Model Kota Madani yang diusung Pemko Banda Aceh, kami merasa wajib mendukung menyukseskannya secara ikhlas.”
“Telkom Grup juga sudah memiliki tekad bulat bahwa Indonesia harus dibangun melalui banyak inovasi yang salah satu sumbernya yakni menjadi jantung pergerakan digital. Yang kami ciptakan adalah teknologi yang menggabungkan orang-orang, menggabungkan ide-ide, karena kami yakin kota saat ini dibangun melalui ide-ide kreatif.”
Ia juga mengungkapkan keyakinannya implementasi konsep smart city di Banda Aceh menuju Model Kota Madani dapat terwujud. “Visi ini sangat kokoh dan kami yakin dapat terwujud. Infrastruktur pendukung berupa fiber optik sebagai backbone sudah 100 persen terpasang di Banda Aceh. Untuk mobile, jaringan kita juga sudah 4G yang sangat mendukung berdenyutnya jantung digital.”
Selain itu, dengan digitalisasi pula ia mengharapkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan efektif akan semakin mudah diwujudkan. “Saran kami kepada Pemko Banda Aceh untuk fokus pada tiga hal yakni penduduk, service atau layanan kepada masyarakat, dan pengelolaan data berupa penyediaan big data untuk menyukseskan program. Jika ketiga fokus ini diakomodir, maka Kota Madani akan dapat kita wujudkan bersama,” katanya.
Turut hadir pada acara yang diikuti oleh segenap jajaran pimpinan dan pegawai Telkom Aceh itu antara lain Asisten Administrasi Umum Setdako Banda Aceh M Nurdin, Kabag Administrasi Pembangunan Maulidar, Kabag Kabag Umum T Rosdi, dan Kasubbag Hubungan Kelembagaan dan Media Center Bagian Humas Setdako Banda Aceh Mahdi. (Jun)