Ustaz Derry Sulaiman: Dunia Sementara, Akhirat Selamanya

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh kembali menggelar dakwah umum di Taman Bustanussalatin, Kamis (6/10/2016). Kali ini, Dinas Syariat Islam (DSI) Banda Aceh selaku penyelenggara menghadirkan Ustaz Derry Sulaiman sebagai penceramah.  

Ribuan pengunjung tampak memenuhi ruang terbuka hijau yang terletak di depan Balai Kota Banda Aceh tersebut. Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal ikut hadir dan berbaur bersama para pegawai Pemko Banda Aceh, pelajar, dan masyarakat umum di sana untuk mendengarkan ceramah agama dari Ustaz Derry yang dulu lebih dikenal sebagai gitaris band metal “Betrayer” itu.

Dalam sambutannya, Illiza mengharapkan melalui dakwah umum rutin ini dapat meningkatkan syiar sehingga berdampak pada perubahan perilaku masyarakat. “Khususnya kesadaran kita semua untuk mengamalkan ajaran-ajaran agama secara maksimal dan termotivasi untuk memperbanyak amalan saleh sebelum bertemu dengan Allah SWT.”

Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam membangun Kota Banda Aceh yang Madani. “Kita harus terus berhijrah, melakukan gerakan perubahan demi kemajuan kota yang kita banggakan ini. Marilah kita songsong hari esok yang lebih cerah, kehidupan dunia yang lebih bermakna dengan terus meningkatkan kualitas diri dalam semua aspek untuk bekal di yaumil mahsyar kelak,” sebut Illiza.

Sementara itu, mengawali ceramahnya bertema “Dunia Sementara, Akhirat Selamanya”, Ustaz Derry mengungkapkan sejatinya ia bukanlah seorang ustaz maupun ulama, namun lebih tepat disebut sebagai dai. “Saya hanya berdakwah, karena tugas melaksanakan dakwah adalah kewajiban setiap muslim.”

Kemudian ia berbagi kisah hijrahnya dari seorang pencinta musik heavy metal hingga dirinya mendapat hidayah dari Allah untuk menempuh jalan kehidupan yang benar. “Sampai akhirnya saya menyadari, nikmat maksiat itu ibarat hanya setetes air jika dibandingkan dengan nikmatnya amal saleh yang seluas samudera.”

Ustaz Derry lalu menyebut dua kalimat yang kini mejadi moto hidupnya, “Allah Maha Kuasa, makhluk tak sedikit pun berkuasa. Hidup sementara, akhirat selamanya.” Ia pun mengajak hadirin untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap lisannya. “Allah ada sebelum kata ‘ada’ itu ada, dan Allah akan tetap ada walaupun kata ‘ada’ itu sudah tidak ada lagi,” katanya.

Dalam perjalanan hijrahnya pula, pria asli Solok, Sumatera Barat, ini mengubah cita-citanya dari mengejar dunia semata menjadi masuk surga sebagai tujuan akhir hidupnya. Idolanya dari Metalica hingga Sepultura, ia ganti dengan Rasululullah Muhammad SAW. “Karena tak ada yang lain yang pantas kita idolakan selain Rasul kita.”

“Ada sekitar 18 ribu sunnah nabi untuk mengajarkan kita menjadi pribadi yang sempurna. Seluruh kebaikan para nabi sebelumnya ada pada Rasulullah. Umat terbaik di muka bumi ini pun adalah kita selaku umat Rasulullah Muhammad SAW.”

Ia menambahkan, Allah SWT juga pernah menceritakan mengenai umat Muhammad di dalam kitab Taurat, Zabur, dan Injil. “Sehingga para nabi sebelumnya pun menginginkan untuk menjadi umatnya Muhammad. Namun hari ini kita tak menyadari kemuliaan itu. Kita terlalu asyik mengejar dunia sehingga lupa tugas utama kita -meneruskan tugas nabi yakni berdakwah,” katanya.

“Ingat saudaraku, dunia ini merupakan tempat yang akan kita tinggalkan. Dunia ini diciptakan untuk kita, tapi sejatinya kita bukan diciptakan untuk dunia. Hari ini kita di atas tanah, nanti kita di bawah tanah, dan akhirat selama-lamanya,” pungkasnya. (Jun)


SHARE: