Seni Tutur Buka Piasan Seni

Banda Aceh  – Apa Kaoy duduk sendiri ditengah panggung utama Piasan Seni, dipangkuannya terdapat alat tabuh tradisional. Di atas karpet merah, Apa Kaoy berhikayat dengan instrumen musik yang ia mainkan sendiri.

Hikayat itu berlirik tentang penyambutan tamu Piasan Seni yang dilantunkan dalam bahasa Aceh. Saat Apa Kaoy berhikayat, Wali Kota Banda Aceh sedang berjalan memasuki arena Piasan Seni. Disekitaran panggung utama, ribuan masyarakat berkerumun menyaksikan Apa Kaoy berhikayat. Setelah Apa Kaoy, tampil tari Ranup Lampuan. Tarian ini juga sering dipentaskan dalam prosesi penyambutan.

Sebelum Wali Kota Banda Aceh naik pentas memberi kata sambutan, Nazar Shah Alam tampil membawa hikayat. Beda dengan Apa Kaoy, ia tidak membawa serta alat musik tradisional. Nazar solo di atas panggung memakai kopiah meuketop.

Hikayat dari Nazar beberapa kali mengundang gelak tawa penonton. Ia mencampur lirik dalam bahasa Indonesia dan Aceh. Menggenggam kertas berisi susunan kata hikayatnya, Nazar berhikayat tentang pembangunan Kota Banda Aceh.

“Seperti itulah (berhikayat) rakyat Aceh bercerita dan mengatakan petuahnya,” kata Dosi Alfian, MC acara Piasan Seni, Jumat (30/09/2016) malam.
Kegiatan Piasan Seni 2016 ini berlangsung sekaligus dengan pameran pembangunan Kota Banda Aceh selama lima hari di Taman Sari, Banda Aceh.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal mengatakan, pameran pembangunan kali ini difokuskan kepada berbagai isu perkotaan dunia. Hal itu untuk menunjukkan Aceh peka terhadap isu perkotaan dunia sehingga mampu mewujudkan kota yang berkualitas.
“Banda Aceh lebih mewujudkan konsep keislaman kedalam sendi-sendi pembangunan,” kata Illiza.(*)


SHARE: