49 Lulusan SMTI Banda Aceh Diwisuda
Banda Aceh – Sebanyak 49 lulusan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Banda Aceh tahun pelajaran 2015/2016 angkatan ke-47 diwisuda di aula sekolah setempat, Sabtu (1/10/2016). Sebelumnya, ke-49 siswa SMTI ini telah melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di sejumlah perusahan di dalam maupun luar daerah
“Pada tahun ini kami meluluskan 49 siswa yang merupakan peserta Ujian Nasional (UN). Alhamdulillah anak didik kami lulus 100 persen. Dari 49 lulusan, 36 orang di antaranya atau 73 persen sudah diterima bekerja di berbagai perusahaan industri dan lulus di berbagai PTN/PTS,” kata Kepala SMTI Banda Aceh Haryanto.
Sejak menggelar wisuda perdana pada 1968 lalu, sambungnya, SMTI sekolah yang dikelola oleh Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian ini telah mencetak 2.482 alumni yang kini tersebar di berbagai perusahaan industri maupun instansi pemerintah/swasta.
“Tiga peringkat terbaik lulusan SMTI Banda Aceh tahun pelajaran 2015/2016 jatuh kepada Ali Maulana Putra dengan nilai rata-rata 88,61, Raihanah (86,25), dan Ferdius Rudia (86,20). Selanjutnya siswa teladan diraih oleh Khairul Rizal,” katanya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Hukum dan Politik Dwi Putrasyah mengucapkan selamat dan sukses kepada wisudawan dan wisudawati SMK SMTI Banda Aceh. “Semoga kalian menjadi generasi penerus bangsa yang akan membangun Indonesia dan khususnya Banda Aceh ke arah yang lebih baik lagi.”
“Saya berharap, seluruh pengalaman yang kalian dapatkan, baik selama mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas dan praktik, ataupun saat berinteraksi dengan teman dan para guru di sekolah ini, dapat menjadi pelajaran penting untuk mengarungi kehidupan yang lebih menantang di luar tembok sekolah.”
Ia pun mengungkapkan keyakinannya para lulusan SMK-SMTI Banda Aceh ini memiliki keunggulan yang langsung dapat dipraktikkan jika memang memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan di jalur formal. “Namun, jika kalian menginginkan untuk melanjutkan pendidikan di jalur formal di Banda Aceh, kita memiliki banyak pilihan. Salah satunya adalah di Politiknik Aceh.”
“Pilihlah tempat pendidikan yang benar-benar dapat mengembangkan potensi kalian. Bukan sekadar ikut-ikutan, apalagi hanya mengikuti mode agar dibilang keren,” pesan Illiza.
Sebagai kota yang terus berkembang, sambungnya, Banda Aceh membutuhkan banyak energi untuk membangun. Dan alangkah lebih baik jika pelaku pembangunan ini adalah putra-putra Banda Aceh yang memiliki kecakapan dan keahlian. “Dengan demikian, pembangunan Banda Aceh benar-benar dapat berjalan tanpa menghilangkan nilai-nilai sosial dan kultur yang melekat dalam keseharian kita.”
“Tak ada yang membedakan anak-anak Banda Aceh dan anak-anak lain. Satu-satunya yang menjadi penentu adalah daya juang dan keterampilan. Dan saya yakin, anak-anak yang akan diwisuda hari ini memiliki modal tersebut,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut perwakilan dari Kementerian Perindustrian RI, Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian, Disdikpora Banda Aceh, dan para orang tua/wali murid, serta para tamu undangan lainnya. (Jun)