Illiza Jamu 70 Anggota Paskibraka Aceh di Pendopo

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menjamu 70 anggota beserta tim pelatih dan pembina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibakra) Aceh di pendopo wali kota, Senin (15/8/2016) siang. 

Turut hadir di sana Dandim 0101/BS Mahesa Fitriadi, Sekdako Banda Aceh Bahagia, sejumlah Kepala SKPK dan Kabag di lingkungan Setdako Banda Aceh, serta Koordinator Paskibraka Aceh Alta Zaini.

Dalam arahannya, Wali Kota Illiza  menyebutkan 70 anggota Paskibraka Aceh merupakan pilihan Allah dan sudah sepatutnya bersyukur menjadi yang terbaik dari sekian banyak pelajar di Aceh. “Bentuk syukurnya dengan memberikan yang terbaik pula dalam menjalankan tugas.” 

Illiza mengharapkan apa yang sudah didapatkan anggota Paskibraka selama satu bulan pelatihan dapat membentuk karakter yang disiplin, bertanggung jawab, dan peduli kepada sesama. “Namun yang terpenting tanggung jawab diri sendiri terhadap hawa nafsu,” katanya.

Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas terpilihnya salah satu siswi Aceh yang akan membawa baki bendera pada upacara peringatan HUT RI ke-71 di Istana Negara. “Ini tentu akan membawa harum nama Aceh. “Selamat berjuang, semoga Allah meridai dan melancarkan tugas anak-anak bunda sekalian pada pengibaran bendera pusaka 17 Agustus mendatang,” pungkas Illiza.

Di tempat yang sama, Dandim 0101/BS Mahesa Fitriadi mengatakan ke-70 anggota Paskibraka Aceh merupakan cerminan wajah pelajar Aceh dan mengemban tanggung jawab yang besar. Ia pun menaruh harapan besar para anggota Paskibraka Aceh dapat tampil sebaik mungkin pada hari H nantinya. 

“Semua mata dan media akan tertuju pada kalian. Ini adalah tugas negara dan wujud bakti kepada negara. Tapi jangan tegang, jalani dengan seyuman, hati ceria dan senang, serta saling menyemangati satu sama lain. Bu Wali dan kami semua akan selalu berdoa untuk keberhasilan kita semua,” sebut Mahesa.

Koordinator Paskibraka Aceh Alta Zaini menambahkan, 70 anggota Paskibraka Aceh ini merupakan hasil seleksi dari 250 pelajar se-Aceh. “Mereka telah kita bina dan latih dengan sistem semi militer selama satu bulan meliputi materi PBB, etika, kepribadian,  dan juga seni budaya,” katanya. ‎(Jun)


SHARE: