Nelayan Alue Naga Terima Bantuan Senilai Rp 135 Juta
Banda Aceh – 50 orang Nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan Bina Usaha Gampong Alue Naga menerima bantuan berupa peralatan melaut, sandaran perahu dan jemuran ikan dari Bank Indonesia (BI). Bantuan diserahkan Wakil Walikota Banda Aceh Drs Zainal Arifin dan pihak BI kepada Ketua Kelompok Nelayan Mahyedin Daud, Jum’at (29/7/2016) di lokasi Bengkel Boat Nelayan, Alue Naga.
Penyerahan bantuan senilai Rp. 135 Juta ini disaksikan langsung oleh Deputi BI Perwakilan Aceh, Handoko, Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Keuangan Drs T Samsuar, Kadis Kelautan, Perikanan dan Pertanian, T Iwan Kesuma, Kadinsosnaker Fadhil S Sos MM, Kadisperindagkop Rizal Junaedi, Kabag Ekonomi Setdakota Banda Aceh Arie Maula Kafka, Keuchik Alue Naga, Muspika Syiah Kuala, unsur pemuda dan para tokoh masyarakat Alue Naga.
Wakil Walikota, Zainal Arifin menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada pihak BI atas perhatian mereka terhadap kelompok nelayan di Alue Naga.
“Ini hal positif, dimana harapan dari para nelayan akan peralatan melaut hari ini telah terpenuhi,” ujar pria yang akrab disapa Keuchik Zainal.
Kepada para nelayan, Keuchik Zainal meminta mereka dapat memanfaatkan sebaik mungkin bantuan tersebut untuk peningkatan kesejahteraan keluarga.
“Harus dimanfaatkan secara maksimal, nanti akan di evaluasi, kalau berhasil mungkin pihak BI akan memprogramkan kembali untuk kelompok nelayan yang lain,” tambah Kechik Zainal.
Keuchik Zainal juga menilai, kegiatan penyerahan bantuan yang dilakukan di Gampong Alue Naga merupakakn kegiatan yang positif mengingat selama ini banyak program Pemerintah dan Lembaga Negara yang tidak tersosialisasi dengan baik ke masyarakat.
“Mungkin kegiatan ini sangat penting dimana masyarakat mengetahui program-program Pemerintah untuk masyarakat nelayan maupun petani,” ujar Keuchik Zainal.
Sementara itu, Handoko mengatakan bantuan yang diberikan merupakan program BI untuk sektor-sektor ekonomi dalam rangka mendorong produktifitas masyarakat nelayan. Terkait dengan bantuan dalam bentuk peralatan, Handoko menjelaskan bahwa program pihaknya bukan program bagi-bagi uang. Namun BI memberikan bantuan serta mendampingi serta mengevaluasi kendala-kendala dilapangan untuk kemudian dicarikan solusinya.
“Bantuan ini bukan bagi-bagi uang lalu selesai, Ini sebagai stimulan agar menjadi contoh agar kelompok yang lain juga melakukan hal yang sama,” ujar Handoko.
Lanjutnya, program ini juga merupakan bagian dari pengendalian inflasi daerah. Menurutnya, penyumbang angka kemiskinan tertinggi di Indonesia adalah dari nelayan dan petani.
“Sektor nelayan dan pertanian adalah penyumbang angka kemiskinan tertinggi, kalau program-program seperti ini berhasil maka secara langsung akan menekan angka kemiskinan di Indonesia,” ungkapnya.
Diakhir sambutannya, Handoko berharap bantuan dipergunakan semaksimal mungkin dan pihaknya mengaku ingin melihat hasil yang didapatkan nelayan nantinya.
“Kami tunggu kabar saat panen, kami juga ingin selfi dengan para nelayan saat mereka panen” tutup Handoko. (mkk)