Safari Ramadhan di Masjid Al-‘Ala, Ustad Nurchalis Mukhtar: Kenapa Ada Do’a Kita Belum diijabah Allah SWT
Banda Aceh – Tim Safari Ramadhan Pemko Banda Aceh kembali turun ke gampong-gampong di Banda Aceh. Pada Senin malam (20/6/2016), Tim Safari yang dipimpin Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan, Ir Gusmeri mengunjungi Masjid Al-‘Ala Cot Masjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.
Seperti biasa, tim menyerahkan uang sebesar Rp. 15 Juta untuk kemakmuran Masjid di setiap Masjid yang dikunjungi. Di Masjid Al-‘Ala, Ir Gusmeri menyerahkan uang kemakmuran Masjid kepada Imum Chik Gampong Cot Masjid.
Sesaat sebelum melaksanakan shalat tarawih bersama warga, Ustad Nurchalis Mukhtar menyampaikan tausyiah singkat yang mengajak umat Islam memperbanyak do’a kepada Allah di bulan Ramadhan.
“Ramadhan adalah bulan dimana do’a-do’a hambaNya diijabah oleh Allah SWT, selain beribadah perbanyaklah do’a kepada Allah,” himbau Ustad Nurchalis.
Nabi Muhammad SAW juga pernah menjawab pertanyaan istrinya Aisyah yang bertanya do’a apa yang sangat baik dialamatkan kepada Allah SWT. Kemudian Rasulullah menjawab Allah sesungguhnya adalah pemberi maaf dan mintalah maaf atas dosa-dosa kepada Allah, dan Allah akan mengijabah do’a-do’a hambanya.
“Ketika hambaNya mengadahkan tangan berdoa kepadaNya, Allah malu dan mengabulkan do’a hambanya karena sesungguhnya Allah maha pemurah,” kata Ustad Nurchalis.
‘Namun ada juga do’a-do’a yang tidak dikabulkan Allah SWT, kenapa?, itu karena ada makanan haram yang kita konsumsi dalam hidup kita,” ungkapnya.
Menurut Ustad Nurchalis, sesungguhnya ada relevenasi antara do’a dan makanan yang dikonsumsi umat Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman ‘Wahai orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari yang kami rizkikan kepadamu’.
Karenanya, Ustad Nurchalis mengajak umat Islam merenungkan, mungkin ada makanan yang dikonsumsi sesungguhnya haram dan di benci Allah SWT.
“Mungkin bukan saja cara mendapatkannya yang haram, tapi bisa juga cara kita memasaknya/mengolah makanan tersebut tidak sesuai dengan hukum Islam seperti cara menyembelih yang salah dan kesalahan lainnya,” ungkap sang Ustad.
Di akhir tausyiahnya, Ustad Nurchalis mengajak umat Islam memanfaatkan momentum Ramadhan untuk menelaah kembali harta yang dimiliki dan dipastikan benar-benar halal dikonsumsi untuk menjadi darah dan daging yang halal bagi diri sendiri, istri dan anak-anak.
“Harta dan makanan yang halal membuat anak-anak kita tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang saleh yang berguna untuk agama dan bangsa,” pungkas Ustad Nurchalis. (mkk)