Dipuji Walikota, Apa Kelebihan Nanda Satria

Banda Aceh – Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Minggu (8/5/2016) membuka secara resmi Festival Kota Kita di Ruang Terbuka Hijau Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa Banda Aceh.

Namun ada yang menarik dari sambutan Illiza. Walikota yang akrab disapa Bunda ini memuji Nanda Satria, hingga semua mata pun tertuju pada sosok seorang pemuda yang duduk bersila dibarisan depan bersama Kadis DKKK Banda Aceh, Jalaluddin dan Kabag Humas Setdakota, Wirzaini Usman. Ternyata pria kurus itu adalah Ketua Panitia pelaksana Festival Kota Kita.

“Saya kagum dengar cara Nanda Satria pidato, sangat berkelas. Saya pikir Nanda sudah setara Kepala Dinas,” ujar Illiza dari atas panggung disambut gelak tawa ratusan remaja dan pemuda dari 70 komunitas yang terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.

Kata Illiza, Nanda Satria bukan hanya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tapi juga memiliki kemampuan leadership yang sangat mumpuni hingga mampu merangkul dan menggerakkan 70 lebih komunitas ikut berpartisipasi dan memberi kontribusi nyata untuk program Green City-nya Banda Aceh.

“Selain memiliki bakat leadership, tadi saya lihat, Nanda sangat menguasai audiens dan memiliki kemampuan speaking yang sangat bagus. Kota ini butuh pemuda-pemuda seperti ini” ujar Illiza.

Kata Illiza, pasca musibah gempa dan tsunami tahun 2004 Kota Banda Aceh telah bangkit, baik infrastruktur maupun perekonomian. Indikatornya, angka kemiskinan di kota Madani menurun dan angkanya berada di bawah rata-rata Provinsi dan Nasional.

Lanjut Illiza, pasca ditinggalkan BRR dan NGO, banyak yang memprediksi Banda Aceh akan kolap. Namun warga Banda Aceh mampu mematahkan prediksi itu dan kenyataannya saat ini kondisinya lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Illiza, semua itu tidak terlepas dari kreatifnya warga Banda Aceh, salah-satunya seperti keberadaan komunitas-komunitas yang diisi oleh anak-anak muda.
“Sudah saatnya komunitas-komunitas ini memiliki ruang kreatifitas lebih luas. Dan kita akan memberi ruang itu untuk sama-sama memajukan kota kita,” tambah Illiza.

Dalam kesempatan itu, Illiza juga menceritakan bahwa ada yang mengomentari lokasi acara cuacanya sangat panas.
“Lalu Saya bilang kita memang sengaja gelar acara disini, biar kita tahu bumi ini sudah tua dan kita dituntut untuk merawatnya” ungkap Illiza.

Di akhir sambutannya, Illiza meminta semua komunitas dapat menghijaukan RTH Lambung, dimana nantinya Pemko akan membangun sejumlah sarana olahraga untuk memenuhi kebutuhan warga kota.
“Silahkan kalian hijaukan RTH ini, saat ini kita sudah hijaukan 13,5 persen ruang publik di Banda Aceh dari 20 persen anamah Undang-Undang,” pinta Illiza.

Sementara itu, Nanda Satria saat menyampaikan laporannya mengatakan dirinya dan teman-teman awalnya hanya merencanakan sebuah gerakan saja, namun dengan dukungan Pemko Banda Aceh mereka mampu menggelar acara lebih besar dalam bentuk Festival.
“Ini hasil dari kolaborasi lebih dari 70 komunitas dari 5 cluster, yakni cluster green city, smart city, Youth, culture and heritage dan cluster PCL,” ujar Nanda.

Katan Nanda, kegiatan yang mereka lakukan merupakan kegiatan perdana dan berharap terus berlanjut setiap tahun sebagai kontribusi komunitas mereka untuk Kota Banda Aceh.
“Ada 47 kegiatan yang muncul dari acara ini, dan kita berharap terus berlanjut setiap tahunnya,” harapnya.

Di akhir sambutannya, Nanda menyampaikan terimaksih kepada Pemko Banda Aceh yang telah memberikan fasilitas berupa ruang sekretariat untuk komunitasnya di Taman Sari.
“Meskipun tidak terlalu besar ruangnya dan tidak mampu menampung semua anggota kita, tapi kita mampu menampung ratusan ide kreatif di sekretariat itu, dari sanalah ide itu muncul,” ungkapnya. (mkk)


SHARE: