Jadi Juri Kehormatan, Ini Pesan Illiza Kepada Agam Inong Banda Aceh

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal didaulat menjadi juri kehormatan pada malam penobatan Agam Inong Duta Wisata Banda Aceh 2016, Sabtu (2/4/2016).  Ajang yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood itu dihadiri oleh ribuan pendukung dan pihak keluarga dari 30 finalis.

Dalam arahannya, Wali Kota Illiza menyampaikan Banda Aceh telah mencanangkan diri sebagai daerah tujuan wisata islami dunia pada awal 2015 yang lalu. Sesuai dengan potensinya, sudah semestinya Banda Aceh menawarkan sektor pariwisata yang mendukung nilai-nilai islami. “Implementasinya tentu membutuhkan peran dan dukungan berbagai pihak, dan Duta Wisata merupakan salah satu pihak yang memiliki peran sangat penting.” 

Ia mengungkapkan, saat dideklarasikan sebagai destinasi world islamic tourism, banyak pihak yang menyangsikan Banda Aceh dapat memadukan pariwisata dengan nilai-nilai islami. “Mereka berpendapat Syariat Islam bisa menghambat kemajuan Banda Aceh. Namun dengan Syariat Islam justru membuat kita lebih percaya diri untuk mempromosikan kota kita. Ini tantangan, kita harus tunjukkan ke dunia dengan syariah kota kita bisa lebih maju,” kata Illiza. 

Para Duta Wisata Kota Banda Aceh, sebut Illiza, harus memiliki kualitas pemikiran dan wawasan yang luas agar mampu menterjemahkan konsep wisata islami tersebut dalam berbagai bentuk kegiatan dan informasi yang dapat menunjang peningkatan jumlah wisatawan yang datang dan kembali ke Banda Aceh. “Alhamdulillah, jumlah wisatawan yang datang ke Banda Aceh semakin meningkat setiap tahunnya.”

Ia juga meminta Agam Inong Banda Aceh agar tidak hanya menjadi ikon semata, tapi menjadi agen-agen daerah yang mempromosikan  dan memperkenalkan potensi wisata kota kepada target wisatawan baik lokal maupun mancanegara. “Informasi yang diberikan oleh seorang duta wisata harusnya menjadi acuan dan pegangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi wisata islami di Kota Banda Aceh,” katanya.

Dan yang tak kalah penting, Duta Wisata pada Model Kota Madani harus dapat mewakili dan menjaga image kota yang telah dibangun selama ini. “Duta Wisata Banda Aceh harus tampil beda dengan daerah-daerah lain, yang Agam harus bisa menjadi imam shalat, dan Inong-nya harus benar-benar memperhatikan cara berbusana yang islami,” pesan Illiza.

“Selain memahami seluk beluk kepariwisataan, Agam Inong Banda Aceh juga harus mampu membaca Al-Quran, serta memiliki pengetahuan agama yang baik. Saya bangga mengetahui ada peserta yang mampu menghafal 5 hingga 10 juz Al-Quran, di samping bakat seni pada umumnya dan kemampuan lainnya.”

Mengakhiri sambutannya, Illiza mengharapkan sektor pariwisata di Banda Aceh dapat menjadi multiplier effect. “Jangan sampai kita menjadi tamu di rumah sendiri, generasi muda dituntut untuk meningkatkan kreatifitas guna menunjang perekonomian masyarakat.” 

Seperti Thailand misalnya, demi menarik wisatawan muslim dunia, mereka mengusung konsep The Biggest Halal Kitchen in the World. Itu menunjukkan wisata islami sebenarnya memiliki peluang dan potensi yang luar biasa jika dikemas dan dipromosikan dengan baik,” pungkasnya seraya mengajak para Duta Wisata untuk lebih massif mempromosikan Banda Aceh melalui media sosial yang ada.

Di tempat yang sama, Kadisbudpar Banda Aceh M Rizha selaku ketua panitia menyebutkan, industri pariwisata tidak boleh dipandang sebelah mata karena memberikan banyak manfaat dalam menyejahterakan masyarakat. “Untuk itu, event ini penting digelar guna melahirkan kader-kader yang akan mempromosikan Banda Aceh di mata dunia.”

Rangkaian penyelenggaraan Agam Inong yang keenam kalinya ini, sebut Rizha, telah dimulai sejak Januari lalu dengan jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 95 orang. “Setelah melewati seleksi ketas mulai dari kelengkapan administrasi, bakat seni, tes tulis pengetahuan umum dan agama, akhirnya pada malam ini telah terpilih 30 finalis agam inong.”

“Kepada yang terpilih nantinya sebagai Agam Inong Banda Aceh 2016, kami mengharapkan dapat bersinergi dan berkerjasama dengan pemerintah untuk mendukung sektor pariwisata Banda Aceh, serta menyukseskan visi Banda Aceh sebagai Model Kota Madani. Dengan semangat baru, mari kita bangun Banda Aceh kea rah yang lebih baik,” tutupnya. 

Aan Risnanda dan Yulia Usfa, Agam Inong Banda Aceh 2016

Berdasarkan penilaian para dewan juri, ke-30 finalis kemudian dikerucutkan menjadi 5 besar atau 10 pasangan Agam Inong Banda Aceh 2016. Mereka adalah M Fadhil, Hafaz Furqani, Sandy Putra Kelana, M Khaidir,  dan Aan Risnanda Fahlevi untuk kategori Agam. Sementara 5 besar Inong yakni Yulia Usfa, Rahayu Aftina, Rini Vera Almira,  Fauziah Aida Fitri, dan Zella Ulfa Wulandari.

Tahapan selanjutnya, ke-10 finalis diberikan masing-masing dua pertanyaan -satu pertanyaan dari dewan juri dan satu pertanyaan dari Wali Kota Illiza selaku juri kehormatan. Atas pertanyaan tersebut, mereka hanya diberi waktu 30 detik untuk menjawabnya.

Pada kesempatan itu, selain meminta para finalis untuk menjelaskan mengenai sektor pariwisata di Banda Aceh, Illiza juga menguji kemampuan bacaan Al-Quran para Agam Inong Banda Aceh. Sesuai dengan tema pemilihan duta wisata tahun ini yakni “Explore The Golden Era of Aceh Sultane”, Illiza juga meminta pandangan finalis terkait kejayaan Islam dan Aceh pada masa kesultanan dahulu, dan korelasinya dengan masa sekarang.

Akhirnya, para dewan juri memutuskan pilhannya kepada Aan Risnanda Fahlevi dan Yulia Usfa sebagai Agam Inong Banda Aceh 2016. Wakil I M Fadhil dan Fauziah Aida Fitri, Wakil II M Khaidir dan Rahayu Aftina, Wakil III Hafaz Furqani dan Rini Vera Almira, dan Wakil IV Agam Inong Banda Aceh 2016 Sandy Putra Kelana dan Zella Ulfa Wulandari. Sementara juara favorit jatuh kepada M Rizky dan Fitrah Febrina.

Para pemenang berhak atas trofi dan uang pembinaan serta bingkisan menarik dari pihak sponsor.  Malam penobatan Agam Inong Banda Aceh 2016 juga ikut dihadiri oleh Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, dan Sekdako Banda Aceh Bahagia bersama sejumlah asisten, staf ahli, dan sejumlah kepala SKPK. Hadir pula Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi, awak media, dan sejumlah tamu undangan lainnya. (Jun)


SHARE: