Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Jadi Daya Tarik Pariwisata Banda Aceh
Jakarta – Selasa (16/2/2016), Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal menjadi salah satu pembicara dalam forum Exposure Smart System Platform ITB-Telkomsel di The Ritz Carlton Hotel, Jakarta Selatan. Illiza menyampaikan presentasinya berjudul “Smart City-Smart Islamic Tourism”.
Acara ini digagas oleh Telkomsel dan ITB yang sedang bekerjasama melingkupi penelitian dan pengembangan Smart System Platform for The Nation dan pengimplementasiannya di beberapa kota yang bertujuan untuk mendukung penyelesaian masalah-masalah perkotaan.
Wali Kota Illiza tampil pada sesi panel kedua yang membahas mengenai peranan smart city untuk meningkatkan pariwisata Indonesia dan peranan budaya di dalam mewujudkan smart city. Pada sesi ini juga dibahas contoh bagaimana peranan berbagai sektor dari pengalaman yang sudah dilakukan pemerintah daerah untuk mewujudkan hal tersebut.
Selain Illiza, sesi ini diisi oleh pakar dan tokoh di beberapa bidang diantaranya Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Wali Kota Tangerang yang diwakili Kadishubkominfo dan Ahmad Mukhlis Yusuf selaku anggota Kelompok Kerja Gerakan Revolusi Mental.
Pada kesempatan tersebut, Illiza menyampaikan penguatan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal ikut membantu meningkatkan daya tarik pariwisata di Kota Banda Aceh. “Banyak wisatawan yang berkunjung ke kota kami karena ingin mengetahui dan merasakan pengalaman mengikuti berbagai aktivitas budaya maupun keagamaan.”
“Di samping itu, kualitas pendidikan yang baik juga akan berdampak pada peningkatan mutu SDM dan layanan kesehatan yang akan menjadi sarana pendukung kepariwisataan di Kota Banda Aceh,” sebut Illiza pada acara yang turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya yang bertindak sebagai keynote speaker.
Bertemu Menpar Arief Yahya, Illiza Promosikan Wisata Banda Aceh
Sementara itu, sebelum sesi presentasi, Illiza berkesempatan mengadakan pertemuan singkat dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Kepada Menpar, Illiza menyampaikan beberapa program pariwisata yang akan berlangsung di Banda Aceh pada tahun ini, antara lain Festival Kopi Internasional dan Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
“Tadi kami juga mengundang Bapak Menteri untuk menghadiri Rakernas JKPI yang akan berlangsung pada bulan Mei mendatang, dimana Banda Aceh menjadi tuan rumahnya. Beliau menyahuti akan menjadwalkan agenda untuk dapat hadir pada acara tersebut,” kata Illiza.
Hal lainnya, Illiza juga meminta dukungan dari Kemenpar RI untuk bantuan lighting Masjid Raya Baiturrahman dan pembangunan Museum Digital di Taman Bustanul Salatin (Taman Sari). “Alhamdulillah, permintaan itu juga disahuti positif oleh Pak Menteri, dan beliau menunggu DED Museum Digital dan besaran biaya yang dibutuhkan. Insya Allah akan segera kita follow up” pungkas Illiza. (Jun)