Pendopo Terasa Sempit, Tapi Aminullah Mengaku Bahagia
Banda Aceh – Jum’at malam (9/2/2018), Pendopo Wali Kota Banda Aceh terasa sempit. Bangunan megah berwarna putih yang berdiri dikawasan Blang Padang, Banda Aceh disesaki jamaah zikir dan pengajian gemilang. Ruangan besar yang berada ditengah-tengah pendopo sebenarnya sangat lebar namun terasa sempit karena membludaknya jamaah yang hadir.
Namun, Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah usman SE Ak MM mengaku bahagia karena jamaah zikir dan pengajian rutin yang digelar semakin hari semakin diminati warganya.
“Malam ini pendopo ini terasa sempit karena jamaah semakin ramai, tapi Saya bahagia. Saya mohon maaf mungkin para jamaah merasa tidak nyaman karena sedikit berdesakan,” ujar Aminullah.
Zikir dan pengajian yang digelar kali ini merupakan edisi ke 26 selama Amin-Zainal memimpin Kutaraja. Usai pelantikan keduanya sebagai pemimpin kota, Aminullah memutuskan menggelar zikir dan pengajian rutin setiap minggunya, dan memilih Pendopo sebagai lokasi sementara kegiatan tersebut.
Sesuai dengan visi misinya menjadikan Banda Aceh sebagai kota zikir, Aminullah dan Pemerintahan yang dipimpinnya terus bertekad membesarkan majelis zikir. Bahkan, gema zikir semakin kencang terdengar hingga ke Gampong-gampong (Kampung) di wilayah Kota Banda Aceh.
“Zikir harus terus bergema di seantero kota. Kita gelar di pendopo ini ketika tidak ada jadwal zikir di Gampong-gampong. Ketika ada masyarakat yang menggelar di gampong, kita bergabung bersama-sama masyarakat,” ujar Aminullah menjelaskan.
Dalam sejumlah kesempatan, Aminullah juga menyampaikan akan membangun sebuah bangunan representatif yang akan mampu menampung hingga 20 ribu jamaah zikir. Katanya, mulai tahun ini akan dimulai dengan penimbunan lahan. Bangunan yang berlokasi di Ulee Lheue ini akan menjadi landmark baru Kota Banda Aceh karena akan menjadi pusat zikir terbesar di Indonesia.
Pastikan Tidak Ada Tempat Maksiat di Banda Aceh
Dalam sambutannya didepan jamaah zikir, Aminullah juga menegaskan tidak ada tempat bagi pelaku maksiat di Banda Aceh.
“Saya sudah minta petugas gencar melakukan razia. Saya ingin seiring dengan meningkatnya ketaqwaan warga maksiat juga hilang,” ungkapnya.
Wali Kota mengaku, kota akan terasa tidak nyaman kalau maksiat masih ada.
“Ketika kita terus berzikir, tapi maksiat masih ada. Pastinya kita tidak akan nyaman,” tambah Wali Kota.
Karenanya, Aminullah meminta seluruh warga ikut berpartisipasi akatif dalam meningkatkan penerapan syariat Islam di Banda Aceh.
“Kita minta partisipasi warga kota, ketika warga melihat ada pelanggaran, laporkan saja melalui call center yang telah kita sediakan,” pintanya.
Dalam kesempatan ini, Aminullah juga meminta warga dan dan ulama agar selalu memberi saran dan masukan kepada Pemko.
“Ketika ada kelemahan dari program yang kami lakukan, tolong beri saran dan masukan agar setiap program pembangunan Banda Aceh lebih sempurna,” kata Aminullah.
Zikir dan Pengajian Gemilang edisi ke 26 dipimpin oleh Tgk Kamaruzzaman atau yang akrab dipanggil Abu Ilie.
Dalam tausyiahnya, Abu Ilie menyampaikan ceramah dengan tema Hikmah Bersedekah. (mkk)